Secara keseluruhan kualitas layarnya sudah bagus. Gambar yang disajikan terlihat tajam dan warnanya pun memanjakan mata. Tingkat kecerahannya mencapai 1300 nits, jadi tidak masalah untuk digunakan di bawah sinar matahari.
Cukup disayangkan V25e hanya punya satu speaker saja, masih mono alias belum stereo. Audio jack 3.5mm juga tidak ada. Jadi untuk menikmati kualitas suara yang optimal, pilihannya hanya mengandalkan TWS.
V-series sejak dulu selalu mengedepankan sektor kamera sebagai nilai jual utamanya. vivo V25e pun demikian. Berbekal sensor utama 64 MP yang telah didukung OIS (Optical Image Stabilization), vivo percaya kamera tersebut mampu memenuhi kebutuhan pengguna baik untuk kondisi cahaya ideal maupun gelap.
Selain sensor 64 MP, di belakang ada juga kamera makro 2 MP dan depth sensor. Lensa ultra-wide? Sayangnya tidak ada. Bagi kami ini adalah kekurangan karena kamera sudut lebar jauh lebih bermanfaat pada skenario penggunaan sehari-hari. Sementara di depan terdapat kamera selfie 32 MP.
Dari sektor performa, V25e mengandalkan chipset Helio G99 lengkap dengan fitur HyperEngine 2.0 Lite. Ada pula dukungan fitur Game Boost Mode, Audiovisual Experience, dan Esport Antenna. Varian yang kami ulas memiliki RAM 8 GB dan storage 128 GB. vivo baru-baru ini meluncurkan varian tambahan dengan RAM 12 GB dan storage 256 GB.
Sementara baterai pada ponsel ini sebesar 4.500 mAh. Menurut kami sudah cukup untuk menemani aktivitas seharian penuh dengan gaya penggunaan casual. Charging-nya juga lumayan cepat. Berbekal teknologi 44W Flash Charge, baterai V25e bisa terisi hingga penuh dalam waktu sekitar 1 jam saja.
Sebagai opsi yang lebih ramah kantong di lini V25 Series, vivo berhasil mengemas V25e dengan baik. Tentu belum sempurna, tapi setidaknya, pada beberapa sektor utama seperti desain, kamera, performa, dan baterai, smartphone ini mampu tampil menonjol di kelasnya.