Melihat bahwa para sosok senior ini telah menjadi king maker, tampaknya sudah saatnya bagi Prabowo Subianto untuk naik pangkat dari pemain (player) menjadi king maker. Namun, hal tersebut tentu harus dipertimbangkan dengan kalkulasi politik, termasuk pengaruhnya terhadap partainya, Gerindra, jika Prabowo menjadi king maker.
Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Sirojudin Abbas, menyatakan bahwa sebagai sosok senior, Prabowo Subianto sekarang memiliki fleksibilitas dalam memilih peran, baik sebagai calon presiden, calon wakil presiden (pemain), atau king maker.
Kondisi ini terkait dengan elektabilitas Prabowo Subianto dalam menghadapi Pilpres 2024. Jika Prabowo memiliki peluang besar untuk menang secara elektoral, maka diyakini dia akan tetap maju sebagai calon presiden pada tahun 2024.
“Jika menang, Prabowo dan Gerindra akan memenuhi ambisinya untuk berkuasa sepenuhnya. Jika kalah, Partai Gerindra tetap kuat secara elektoral. Hanya saja, Prabowo akan menjadi figur yang kalah dalam empat pilpres,” kata Abbas.
Namun, jika elektabilitas Prabowo tidak meyakinkan untuk meraih kemenangan, maka kemungkinan besar dia akan menurunkan ekspektasinya menjadi calon wakil presiden.