Kota Lama Semarang: Menjaga Warisan Sejarah dan Budaya untuk Masa Depan Dunia!

  • Bagikan
Gereja Blenduk merupakan ikon kota lama Semarang, selain Marba. (Foto: instagram @naninbasuki)

Program revitalisasi kawasan Kota Lama Semarang telah menunjukkan hasil yang positif dalam beberapa aspek.

Misalnya, kawasan ini menjadi lebih bersih, rapi, dan nyaman untuk dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Kawasan ini juga menjadi lebih hidup dan ramai dengan adanya berbagai kegiatan seni, budaya, dan sosial yang melibatkan masyarakat setempat dan komunitas-komunitas kreatif.

Kawasan ini juga menjadi lebih produktif dan berdaya saing dengan adanya berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah yang menawarkan produk-produk lokal yang unik dan berkualitas.

Namun, program revitalisasi kawasan Kota Lama Semarang juga mendapat beberapa kritik dan tantangan dari berbagai pihak.

Baca Juga :  Dibalik Jalan Yang Rusak, Ternyata Ada Desa Wisata Keren Di Lampung!

Salah satu kritik yang muncul adalah bahwa program ini kurang memperhatikan aspek pelestarian bangunan cagar budaya yang merupakan identitas utama kawasan ini.

Beberapa bangunan cagar budaya masih mengalami kerusakan fisik akibat faktor alam maupun manusia, serta kurang mendapat perawatan yang optimal.

Lalu, beberapa bangunan cagar budaya juga mengalami perubahan fungsi yang tidak sesuai dengan nilai sejarah dan budayanya, seperti menjadi tempat parkir atau gudang.

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh program revitalisasi kawasan Kota Lama Semarang adalah koordinasi dan komunikasi yang kurang efektif antara berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam program ini.

Baca Juga :  Inilah Keunikan Dan Keindahan Kota Lama Semarang!

Hal ini menyebabkan adanya ketimpangan informasi, kepentingan, dan harapan antara pemerintah kota, badan pengelola kawasan, pemilik bangunan cagar budaya, masyarakat setempat, pelaku usaha, serta pengunjung kawasan.

Hal ini juga menyebabkan adanya kesulitan dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan program ini, seperti perizinan, insentif, sanksi, serta partisipasi.

Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan koordinasi dan komunikasi yang lebih intensif dan inklusif antara berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam program revitalisasi kawasan Kota Lama Semarang.

Perlu juga adanya evaluasi dan monitoring yang berkala dan objektif terhadap pelaksanaan dan dampak dari program ini. Perlu juga adanya penyesuaian dan perbaikan dari kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan program ini agar lebih sesuai dengan kondisi lapangan dan aspirasi masyarakat.

Baca Juga :  Pesona Telaga Menjer, Tempat Wisata Instagramable Di Wonosobo

Upaya ini tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah kota saja. Perlu adanya dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak yang peduli dan berkepentingan terhadap kawasan ini.

Perlu adanya kesadaran dan komitmen bersama untuk menjaga dan mengembangkan kawasan Kota Lama Semarang sebagai warisan dunia yang bermartabat dan berdaya saing.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan