Mengenal Pranoto Mongso, Kalender Musim Khas Jawa yang Masih Relevan Bagi Petani

  • Bagikan

– Kapitu, mulai 22 Desember, berusia 43 hari. Musim ini ditandai dengan hujan terus-menerus dan banjir di beberapa tempat. Padi mulai menguning.

– Kawolu, mulai 3 Februari, berusia 26 atau 27 hari. Musim ini ditandai dengan hujan mulai reda dan angin timur bertiup. Padi mulai dipanen.

– Kasanga, mulai 1 Maret, berusia 25 hari. Musim ini ditandai dengan cuaca cerah dan angin timur kencang. Petani membakar jerami di sawah.

Baca Juga :  Awas! Jangan Dilepas, Orang Tua Wajib Kontrol Tontonan Anak Di Sosmed!

– Kasadasa, mulai 26 Maret, berusia 24 hari. Musim ini ditandai dengan cuaca panas dan kering. Petani menyiapkan lahan untuk menanam palawija.

– Dhesta, mulai 19 April, berusia 23 hari. Musim ini ditandai dengan cuaca panas dan angin barat bertiup lemah-lembut. Petani menanam palawija.

– Sadha, mulai 12 Mei, berusia 41 hari. Musim ini ditandai dengan cuaca panas dan kering sekali. Palawija tumbuh subur.

Baca Juga :  When Good People Have Affairs: Buku yang Menyelami Pikiran dan Perasaan Orang yang Berselingkuh

Pranoto mongso merupakan warisan budaya Jawa yang masih relevan bagi petani hingga saat ini.
Pranoto mongso membantu petani menentukan waktu yang tepat untuk bercocok tanam sesuai dengan kondisi alam.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan