Fitur unlimited scrolling dan algoritma yang terus memperbarui rekomendasi video berdasarkan minat pengguna menciptakan kebiasaan yang sulit untuk dipatahkan.
Kecanduan ini mirip dengan mekanisme yang digunakan dalam perjudian, di mana otak kita mengharapkan hadiah yang muncul secara acak, seperti video lucu yang memicu pelepasan dopamin.
Seiring berjalannya waktu, pengguna media sosial semakin tergantung pada aplikasi ini.
Ketiga, media sosial berkontribusi pada meningkatnya ketergantungan pada hiburan instan.
Dengan algoritma yang berusaha terus menghibur pengguna, platform ini memberikan cara instan untuk mengatasi kebosanan.
Namun, hal ini juga berarti kita semakin kesulitan untuk menemukan kepuasan dalam aktivitas lain di luar media sosial.
Ketergantungan pada platform ini dapat menyebabkan penurunan kemampuan kita dalam menikmati kegiatan lain.
Keempat, video berdurasi pendek pada media sosial dapat memiliki pengaruh negatif pada kemampuan membaca anak-anak dan remaja.