Indo1.id – Sungai Efrat adalah salah satu sungai terbesar dan terpenting di Timur Tengah.
Sungai ini bersumber dari Turki dan mengalir melalui Suriah dan Irak sebelum bermuara ke Teluk Persia.
Sungai ini memiliki peran sejarah, budaya, dan agama yang signifikan bagi peradaban kuno dan modern.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, Sungai Efrat mengalami penurunan volume air yang drastis.
Berbagai faktor seperti perubahan iklim, pembangunan bendungan, konflik bersenjata, dan pengelolaan sumber daya yang buruk menyebabkan sungai ini semakin mengering.
Mengeringnya Sungai Efrat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesejahteraan manusia.
Jutaan orang yang bergantung pada air sungai ini untuk bertani, minum, dan sanitasi menghadapi krisis air yang serius.
Selain itu, ekosistem sungai yang kaya akan keanekaragaman hayati juga terancam punah.
Mengeringnya Sungai Efrat juga menimbulkan kecemasan bagi sebagian orang yang percaya bahwa hal ini merupakan tanda-tanda kiamat.
Dalam kitab suci Alkitab dan Al-Quran, disebutkan bahwa Sungai Efrat akan mengering dan menyingkapkan harta karun atau gunung emas yang akan memicu peperangan besar di akhir zaman.
Dalam Alkitab, dalam kitab Wahyu pasal 16 ayat 12, dikatakan:
“Dan malaikat yang keenam mencurahkan cawannya ke atas sungai Efrat dan airnya menjadi kering supaya jalan raja-raja dari sebelah timur menjadi terbuka.”