Indo1.id – Sindrom Skibidi Toilet adalah istilah yang digunakan untuk menyebut perilaku anak-anak yang menirukan gerakan dan lagu dari video animasi Skibidi Toilet.
Video animasi ini merupakan salah satu konten yang populer di YouTube dan media sosial, terutama TikTok.
Video ini menampilkan karakter-karakter lucu yang berperang dengan pasukan toilet jahat.
Namun, di balik keseruan dan kegembiraan yang ditawarkan oleh video animasi ini, ternyata ada bahaya yang mengintai anak-anak yang menonton dan menirukannya.
Beberapa orang tua melaporkan bahwa anak-anak mereka mengalami gangguan psikologis dan fisik akibat sindrom Skibidi Toilet.
Salah satu orang tua yang mengalami hal tersebut adalah Ibu Rina (nama samaran), yang berasal dari Jakarta.
Ia mengatakan bahwa putrinya yang berusia 5 tahun menjadi ketagihan menonton dan menirukan video Skibidi Toilet.
Putrinya bahkan sampai masuk ke dalam tong sampah dan berjongkok seperti karakter dalam video tersebut.
“Awalnya saya kira dia cuma main-main biasa, tapi lama-lama saya khawatir karena dia jadi susah makan, susah tidur, dan susah belajar. Dia juga jadi lebih agresif dan suka marah-marah. Saya bingung kenapa dia bisa berubah seperti itu,” ujar Ibu Rina kepada awak media, Kamis, 10 Agustus 2023.
Ibu Rina kemudian membawa putrinya ke psikolog untuk mendapatkan bantuan.
Dari hasil konsultasi, diketahui bahwa putrinya mengalami sindrom Skibidi Toilet, yaitu sebuah kondisi psikologis yang ditandai dengan perilaku obsesif terhadap video Skibidi Toilet.
Menurut psikolog klinis Shierlen Octavia, sindrom Skibidi Toilet merupakan bentuk dari gangguan obsesif kompulsif (OCD) pada anak-anak.
OCD adalah sebuah gangguan mental yang ditandai dengan pikiran, perasaan, atau dorongan yang berulang-ulang dan tidak diinginkan (obsesi), serta perilaku atau ritual yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan atau ketegangan (kompulsi).
“Anak-anak yang mengalami sindrom Skibidi Toilet memiliki obsesi terhadap video Skibidi Toilet, sehingga mereka merasa harus menonton dan menirukannya secara terus-menerus. Mereka juga memiliki kompulsi untuk melakukan gerakan-gerakan tertentu yang ada dalam video tersebut, seperti berjongkok, menggerakkan mata, atau menyanyikan lagu aneh,” jelas Shierlen saat ditemui media, Kamis 10 Agustus 2023.
Shierlen menambahkan bahwa sindrom Skibidi Toilet bisa berdampak negatif bagi perkembangan anak-anak, baik secara fisik maupun psikis.
Secara fisik, anak-anak bisa mengalami cedera atau infeksi akibat melakukan gerakan-gerakan berbahaya atau masuk ke tempat-tempat kotor.








