Kisah Kerinduan Rasulullah SAW Terhadap Kota Makkah Tanah Air Tercinta

  • Bagikan
Gambaran kecintaan terhadap Tanah Airnya. (Foto: freepik)

– Ketika Rasulullah SAW harus meninggalkan Makkah dan menetap di Madinah, beliau selalu merindukan tanah airnya.

Meskipun pada saat itu Madinah menjadi tempat yang aman, tetap tidak mampu menghilangkan rasa rindu dan cinta beliau terhadap Makkah.

– Dalam riwayat lainnya digambarkan, tatkala Rasulullah SAW hendak meninggalkan Makkah dan hijrah ke Madinah, beliau berhenti sebentar di kawasan Hazwarah, di pasar Makkah, seraya bersabda;

Baca Juga :  Kiat Memilih Hewan Kurban yang Baik, untuk Meraih Berkah dalam Ibadah Qurban

“Demi Allah, (wahai kota Makkah), sesungguhnya engkau adalah negeri yang paling kucintai! Jika penduduk (musyrik) tidak mengusirku, maka aku tidak akan keluar meninggalkanmu.”

– Ketika Rasulullah SAW masih shalat menghadap Masjid al-Aqsha di Yerusalem, beliau bermunajat kepada Allah SWT agar mengubah arah kiblatnya ke Ka’bah di Masjid al-Haram, Makkah.

Beliau sering menengadahkan wajahnya ke langit dengan harapan turun wahyu dari Allah SWT yang memerintahkan mengalihkan arah kiblat dari Masjid al-Aqsha ke Masjid al-Haram.

Baca Juga :  "Kisah "Mimi lan Mintuna" sebagai Simbol Cinta dan Kepedulian Lingkungan

Harapan ini terwujud dengan turunnya surat al-Baqarah ayat 144.

– Ketika Rasulullah SAW berhasil menaklukkan Makkah tanpa perlawanan pada tahun 8 H, beliau memasuki kota itu dengan penuh rasa syukur dan kasih sayang.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan