Beberapa orang percaya bahwa burung trucukan dapat menyebarkan penyakit seperti flu burung atau avian influenza.
Kepercayaan ini muncul karena burung trucukan merupakan burung liar yang sering berpindah-pindah tempat dan berinteraksi dengan burung-burung lain.
Burung trucukan dapat terinfeksi virus atau bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada burung atau manusia.
Namun, sebenarnya burung trucukan tidak selalu membawa penyakit. Hanya burung-burung yang sakit atau terinfeksi yang berpotensi menyebarkan penyakit.
Burung-burung yang sehat dan terawat tidak akan membawa penyakit.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan burung trucukan jika ingin memeliharanya.
5. Burung Trucukan Dapat Menjadi Pembawa Pesan dari Orang yang Sudah Meninggal
Mitos kelima yang sering dikaitkan dengan burung trucukan adalah kemampuannya untuk menjadi pembawa pesan dari orang yang sudah meninggal.
Kepercayaan ini muncul karena suara kicauan burung trucukan yang dianggap sebagai suara dari arwah orang yang sudah meninggal.
Beberapa orang percaya bahwa jika mendengar suara kicauan burung trucukan yang mirip dengan suara orang yang sudah meninggal, maka itu adalah tanda bahwa arwah orang tersebut ingin menyampaikan sesuatu kepada orang yang masih hidup.
Beberapa orang juga percaya bahwa jika burung trucukan datang ke rumah seseorang, maka itu adalah tanda bahwa ada arwah orang yang sudah meninggal yang ingin mengunjungi rumah tersebut.
Namun, sebenarnya suara kicauan burung trucukan hanyalah suara alami yang dihasilkan oleh burung tersebut sebagai cara berkomunikasi atau mengekspresikan diri.
Suara kicauan burung trucukan tidak memiliki hubungan dengan arwah orang yang sudah meninggal.
Burung trucukan juga tidak memiliki kemampuan untuk menjadi pembawa pesan dari arwah orang yang sudah meninggal.
Itulah beberapa mitos yang berkembang di kalangan masyarakat sekitar burung trucukan.
Mitos-mitos tersebut menunjukkan bahwa burung trucukan memiliki nilai-nilai spiritual dan budaya yang tinggi bagi masyarakat sekitarnya.
Namun, kita harus tetap bersikap rasional dan kritis terhadap mitos-mitos tersebut dan tidak mudah percaya tanpa bukti ilmiah.