Roh harimau itu dikatakan melindungi dan menjaga siapa pun yang memiliki dan menyimpan kayu kaboa dengan baik.
Kayu kaboa bukanlah kayu biasa. Kayu ini dianggap suci dan kuat oleh masyarakat setempat.
Konon, Prabu Siliwangi pernah menanam tongkatnya yang terbuat dari kayu kaboa sebelum ia berubah menjadi harimau ketika dikejar oleh putranya, Prabu Kian Santang, yang ingin mengislamkannya.
Tongkat itu kemudian tumbuh menjadi pohon kaboa yang masih berdiri sampai sekarang di Leuweung Sancang.
Kayu kaboa memiliki banyak manfaat spiritual bagi pemiliknya. Kayu ini dapat menolak pengaruh jahat dan bahaya di Leuweung Sancang.
Kayu ini juga dapat membawa keberuntungan, kemakmuran, dan kesehatan bagi pemiliknya.