Selain itu, di Bali, kayu ini digunakan dalam kerajinan ukir-ukiran, serta sebagai sarana persembahyangan dan jimat.
Meskipun demikian, perlu diingat untuk menghindari praktik pesugihan atau yang melibatkan kekuatan gaib.
Oknum perdukunan seringkali memanfaatkan kayu Tlogosari untuk tujuan pribadi.