Kenapa Huawei Mate 60 Bikin AS Berang dan Acam Boikot?

  • Bagikan
Ilustrasi chipset Kirin 9000s miliki Huawei Mate 60. (Foto: Huawei Center)

– Chipset Kirin 9000s tidak memiliki NPU (Neural Processing Unit) atau unit pemrosesan AI (Artificial Intelligence), sedangkan chipset Kirin 9000 memiliki NPU dual-core.

Analisis TechInsights juga menyimpulkan bahwa chipset Kirin 9000s dibuat dengan menggunakan mesin litografi DUV (Deep Ultraviolet) dari ASML, sebuah perusahaan Belanda yang merupakan pemasok utama mesin litografi di dunia.

Mesin litografi DUV dapat digunakan untuk memproduksi chip dengan fabrikasi 7 nm atau lebih besar.

Mesin ini tidak termasuk dalam sanksi AS terhadap SMIC, sehingga SMIC masih bisa menggunakannya untuk memproduksi chip untuk Huawei.

Namun, mesin litografi DUV tidak dapat digunakan untuk memproduksi chip dengan fabrikasi 5 nm atau lebih kecil.

Baca Juga :  Spek Vivo V30: Spesifikasi Terbaru dari Seri V yang Menjanjikan!

Untuk itu, diperlukan mesin litografi EUV (Extreme Ultraviolet) yang lebih canggih dan mahal.

Mesin litografi EUV juga diproduksi oleh ASML, namun mesin ini termasuk dalam sanksi AS terhadap SMIC, sehingga SMIC tidak bisa menggunakannya untuk memproduksi chip untuk Huawei.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Huawei dan SMIC tidak melanggar sanksi AS dalam membuat chipset Kirin 9000s.

Mereka hanya menggunakan teknologi yang masih diizinkan oleh AS dan melakukan modifikasi dari chipset Kirin 9000 yang sebelumnya diproduksi oleh TSMC.

Namun, mereka tidak bisa membuat chipset yang lebih canggih dari chipset Kirin 9000s karena keterbatasan teknologi dan sanksi AS.

Baca Juga :  Spesifikasi Galaxy Fit 3 Bocor, Ini Fitur dan Harga yang Diharapkan

Meski begitu, AS tetap merasa terancam dengan kemampuan Huawei dan SMIC dalam membuat chipset Kirin 9000s.

AS khawatir bahwa chipset tersebut dapat digunakan untuk kepentingan militer China atau mengancam posisi AS sebagai pemimpin teknologi semikonduktor di dunia.

Oleh karena itu, AS berencana untuk memperketat sanksi terhadap Huawei dan SMIC agar mereka tidak bisa mendapatkan akses ke teknologi AS sama sekali.

Namun, langkah AS ini mendapat kritik dari beberapa pihak, baik dari dalam maupun luar negeri. Kritik tersebut antara lain adalah:

– Langkah AS ini dianggap sebagai bentuk proteksionisme dan perang dagang yang tidak adil terhadap China.

Baca Juga :  Sharp Resmi Luncurkan Ponsel Flagship Aquos R8 Pekan Ini! Pakai Kamera Leica!

Langkah ini juga dapat merugikan perusahaan-perusahaan AS sendiri yang kehilangan pasar dan pendapatan dari China.

– Langkah AS ini dianggap sebagai bentuk intimidasi dan campur tangan terhadap kedaulatan dan keamanan nasional China.

Langkah ini juga dapat memicu konflik dan ketegangan antara kedua negara yang dapat membahayakan perdamaian dan stabilitas dunia.

– Langkah AS ini dianggap sebagai bentuk ketakutan dan ketidakpercayaan terhadap kemajuan teknologi China.

Langkah ini juga dapat mendorong China untuk lebih berinovasi dan mandiri dalam mengembangkan teknologi semikonduktor sendiri.

Demikian  kenapa Huawei Mate 60 bikin AS berang ancam untuk boikot dan blokir produknya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan