Kenapa Huawei Mate 60 Bikin AS Berang dan Acam Boikot?

  • Bagikan
Ilustrasi chipset Kirin 9000s miliki Huawei Mate 60. (Foto: Huawei Center)

Apakah mereka melanggar aturan yang ditetapkan oleh AS atau tidak?

Menurut analis TechInsights, sebuah perusahaan riset teknologi, chipset Kirin 9000s merupakan hasil modifikasi dari chipset Kirin 9000 yang sebelumnya diproduksi oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), perusahaan semikonduktor terbesar di dunia.

Chipset Kirin 9000 memiliki fabrikasi 5 nm dan CPU octa-core dengan kecepatan hingga 3,1 GHz.

Chipset ini dipakai oleh Huawei Mate 40 yang diluncurkan pada Oktober 2020.

Analisis TechInsights menunjukkan bahwa chipset Kirin 9000s memiliki desain yang sama dengan chipset Kirin 9000, namun dengan beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut antara lain adalah:

Baca Juga :  Spek DT 770 Pro X, Headphone Studio Edisi Terbatas dari Beyerdynamic

– Chipset Kirin 9000s memiliki fabrikasi lebih besar yaitu 7 nm, sedangkan chipset Kirin 9000 memiliki fabrikasi lebih kecil yaitu 5 nm.

– Chipset Kirin 9000s memiliki CPU octa-core dengan kecepatan lebih rendah yaitu hingga 2,9 GHz, sedangkan chipset Kirin 9000 memiliki CPU octa-core dengan kecepatan lebih tinggi yaitu hingga 3,1 GHz.

– Chipset Kirin 9000s memiliki GPU Mali-G78 MC24 dengan kecepatan lebih rendah yaitu hingga 900 MHz, sedangkan chipset Kirin 9000 memiliki GPU Mali-G78 MC24 dengan kecepatan lebih tinggi yaitu hingga 950 MHz.

Baca Juga :  Spesifikasi Kamera Luar Ruangan Xiaomi AW200, Canggih dan Tahan Cuaca!

– Chipset Kirin 9000s tidak memiliki NPU (Neural Processing Unit) atau unit pemrosesan AI (Artificial Intelligence), sedangkan chipset Kirin 9000 memiliki NPU dual-core.

Analisis TechInsights juga menyimpulkan bahwa chipset Kirin 9000s dibuat dengan menggunakan mesin litografi DUV (Deep Ultraviolet) dari ASML, sebuah perusahaan Belanda yang merupakan pemasok utama mesin litografi di dunia.

Baca Juga :  Keunggulan Kecepatan dan Latensi 5G: Transformasi Teknologi Terbaru

Mesin litografi DUV dapat digunakan untuk memproduksi chip dengan fabrikasi 7 nm atau lebih besar.

Mesin ini tidak termasuk dalam sanksi AS terhadap SMIC, sehingga SMIC masih bisa menggunakannya untuk memproduksi chip untuk Huawei.

Namun, mesin litografi DUV tidak dapat digunakan untuk memproduksi chip dengan fabrikasi 5 nm atau lebih kecil.

Untuk itu, diperlukan mesin litografi EUV (Extreme Ultraviolet) yang lebih canggih dan mahal.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan