Mitos dan Amalan Rabu Wekasan, Apakah Sesuai dengan Ajaran Islam?

  • Bagikan
Ilustrasi orang berdoa menyambut Raby Wekasan. (Foto: freepik)

– Berpuasa tiga hari berturut-turut, yaitu pada hari Senin, Selasa, dan Rabu

– Sholat empat rakaat dengan membaca surat-surat tertentu, seperti Al-Fatihah, Al-Kautsar, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas

– Menggelar selamatan atau kenduri dengan menyajikan makanan-makanan tertentu, seperti nasi kuning, tumpeng, ketupat, opor ayam, dan lain-lain

– Mengadakan ziarah ke makam-makam keramat atau tempat-tempat yang dianggap sakral, seperti masjid, pesantren, atau punden

– Membaca doa-doa tertentu, seperti doa tolak bala, doa nurbuat, doa hizib nawawi, atau doa-doa lainnya

Tinjauan Islam terhadap Rabu Wekasan

Dari segi Islam, tidak ada dalil yang kuat yang menyebutkan bahwa Rabu Wekasan adalah hari yang istimewa atau berbeda dengan hari-hari lainnya.

Baca Juga :  Kedutan pada Mata Bukan Hanya Mitos, Bisa Jadi Pertanda Penyakit

Tidak ada pula dalil yang menyebutkan bahwa pada hari itu akan terjadi banyak musibah atau bencana.

Sebaliknya, Islam mengajarkan bahwa setiap hari adalah hari yang baik dan penuh dengan rahmat Allah SWT.

Islam juga mengajarkan bahwa setiap musibah atau bencana yang terjadi adalah ujian atau cobaan dari Allah SWT untuk menguji keimanan dan kesabaran manusia.

Oleh karena itu, mitos-mitos atau kepercayaan-kepercayaan yang berkaitan dengan Rabu Wekasan tidak memiliki dasar yang shahih dari sumber-sumber Islam.

Mitos-mitos tersebut hanyalah hasil dari khurafat atau takhayul yang bertentangan dengan aqidah dan syariat Islam.

Mitos-mitos tersebut juga bisa menimbulkan kesyirikan atau kemusyrikan jika mengaitkan sesuatu selain Allah SWT sebagai penyebab atau penolak bala.

Baca Juga :  Mitos Sabdo Palon Menagih Janji, Benarkah Ini Sudah Terjadi? Simak!

Begitu pula dengan amalan-amalan atau ritual-ritual yang dilakukan pada Rabu Wekasan.

Amalan-amalan tersebut tidak memiliki landasan yang kuat dari sunnah Nabi Muhammad SAW atau para sahabatnya.

Amalan-amalan tersebut juga bisa menimbulkan bid’ah atau perbuatan baru yang tidak ada contohnya dari Nabi Muhammad SAW atau para sahabatnya.

Amalan-amalan tersebut juga bisa menimbulkan syirik atau musyrik jika mengharapkan sesuatu selain Allah SWT sebagai pelindung atau penolong.

Makna dan Hikmah Rabu Wekasan

Meskipun demikian, bukan berarti Rabu Wekasan tidak memiliki makna dan hikmah sama sekali.

Sebagai umat Islam, kita bisa mengambil pelajaran dan manfaat dari Rabu Wekasan sebagai berikut:

Baca Juga :  Mitos dan Manfaat Kayu Mahoni, Kayu Terbaik di Indonesia

– Mengingatkan kita untuk senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat-nikmat yang telah diberikan kepada kita

– Mengingatkan kita untuk senantiasa berdoa dan beristighfar kepada Allah SWT agar terhindar dari segala musibah dan bencana

– Mengingatkan kita untuk senantiasa beramal sholeh dan bersedekah kepada Allah SWT agar mendapatkan keberkahan dan kemudahan dalam hidup

– Mengingatkan kita untuk senantiasa bersabar dan ikhlas dalam menghadapi segala ujian dan cobaan dari Allah SWT

– Mengingatkan kita untuk senantiasa menjaga hubungan baik dengan sesama manusia dan alam sekitar

Demikian mitos dan amalan rabu wekasan. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang tradisi ini.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan