Indo1.id – Kayu Utas, atau yang lebih dikenal sebagai Kayu Penunduk, telah menjadi perbincangan di kalangan masyarakat setempat.
Kayu ini terkenal karena keberadaan duri yang menjulang di sepanjang batangnya, yang membuatnya langka dan sulit ditemukan.
Namun, keberadaannya masih dapat ditemukan di hutan Desa Pelangas, Kecamatan Simpang Tritip, Kabupaten Bangka Barat.
Ditemukan di kawasan hutan yang masih terjaga, pencarian Kayu Utas memerlukan ketelitian dan kehati-hatian.
Namun, bagi mereka yang memahami manfaatnya, upaya ini sepadan.
Kayu Utas telah dikenal memiliki banyak khasiat dan digunakan dalam berbagai aplikasi tradisional.
Salah satu ciri khas yang menonjol dari Kayu Utas adalah keberadaan duri di sepanjang batangnya.
Ini menjadikannya salah satu bahan utama dalam pengobatan tradisional, terutama dalam mengatasi masalah kulit, seperti luka bakar dan penyakit kulit lainnya.
Selain itu, Kayu Utas juga digunakan dalam pembuatan berbagai kerajinan tangan, seperti alat musik tradisional, perhiasan, dan barang seni lainnya.
Keberadaannya yang langka dan keindahan alaminya membuatnya sangat dihargai dalam budaya lokal.
Meskipun pencarian Kayu Utas memerlukan usaha dan keterampilan khusus, warga desa Pelangas bersyukur masih bisa menjaga kelestarian kayu ini di lingkungan mereka.
Upaya pelestarian dan penggunaan yang bijak diharapkan akan membantu menjaga keberlanjutan Kayu Utas di Kabupaten Bangka Barat.
Dalam dunia yang semakin modern, upaya untuk menjaga pengetahuan dan nilai budaya seperti Kayu Utas merupakan langkah penting dalam melestarikan keanekaragaman alam dan warisan tradisional.
Kayu Utas tetap menjadi bagian berharga dari kehidupan masyarakat setempat dan kaya akan potensi manfaatnya untuk generasi mendatang.