Siti Khatijah tidak mau menuruti keinginan ayahnya dan memilih untuk melarikan diri bersama Raden Fatah.
Namun, dalam perjalanan mereka diserang oleh bajak laut yang ingin merampok harta mereka.
Raden Fatah berhasil melawan bajak laut, tetapi ia terluka parah dan meninggal di pelukan Siti Khatijah.
Siti Khatijah sangat sedih dan tidak mau hidup tanpa Raden Fatah. Ia pun memutuskan untuk mengubur dirinya bersama Raden Fatah di dasar laut.
Sejak saat itu, Siti Khatijah berubah menjadi Dewi Lanjar, ratu laut utara yang berkuasa di pantai Pekalongan.
Ia menjadi pelindung bagi nelayan dan masyarakat Pekalongan yang hidup dari laut. Ia juga memberikan kemakmuran dan keselamatan bagi mereka yang memohon kepadanya.
Masyarakat Pekalongan pada khususnya masih memiliki kepercayaan kental terhadap sosok Dewi Lanjar.
Misalnya jika ada anak hilang saat bermain di pantai, masyarakat percaya bahwa anak tersebut dibawa oleh Dewi Lanjar.
Konon letak keraton Dewi Lanjar terletak di pantai Pekalongan sebelah sungai Slamaran.
Mitos Dewi Lanjar juga berkaitan dengan ritual labuhan atau sesaji laut yang dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Pekalongan.
Ritual ini bertujuan untuk mengucapkan syukur dan meminta berkah kepada Dewi Lanjar.
Dalam ritual ini, masyarakat membawa berbagai macam sesaji, seperti bunga, kain batik, telur ayam, nasi kuning, dan lain-lain.
Sesaji ini kemudian dilemparkan ke laut sambil membaca doa.