Indo1.id – Atlantis adalah sebuah benua legendaris yang pertama kali disebutkan oleh Plato, seorang filsuf Yunani kuno, dalam dialognya yang berjudul Timaeus dan Critias.
Menurut Plato, Atlantis adalah sebuah peradaban maju yang hilang dalam satu malam akibat gempa bumi dan banjir besar sekitar 9.000 tahun sebelum zaman Plato.
Lokasi Atlantis disebutkan berada di luar Pilar Herakles, yaitu dua batu karang yang mengapit Selat Gibraltar, pintu masuk ke Laut Tengah.
Namun, sejak Plato menulis tentang Atlantis, banyak orang yang mencoba mencari jejak dan bukti keberadaan benua tersebut.
Beberapa peneliti bahkan mengklaim bahwa Atlantis sebenarnya berada di tempat lain, termasuk di Indonesia.
Salah satu peneliti yang paling terkenal adalah Profesor Arysio Santos, seorang ilmuwan asal Brasil yang menulis buku berjudul Atlantis: The Lost Continent Finally Found, The Definitive Localization of Plato’s Lost Civilization.
Dalam bukunya, Santos mengemukakan bahwa Atlantis adalah identik dengan Sundaland, yaitu wilayah daratan yang kini tenggelam di bawah permukaan laut antara Sumatera dan Kalimantan.
Santos berpendapat bahwa Sundaland adalah pusat peradaban kuno yang memiliki iklim tropis, tanah subur, flora dan fauna beragam, serta sumber daya alam melimpah.
Santos juga mengidentifikasi Pulau Natuna, Kepulauan Riau, sebagai lokasi ibu kota Atlantis.
Santos menyusun teorinya dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu, seperti geologi, biologi, linguistik, mitologi, dan astronomi.