Kisah Penandatanganan Protokol Montreal 1987, Perjanjian Internasional untuk Menyelamatkan Lapisan Ozon

  • Bagikan
Ilustrasi merawat bumi sebagai bentuk hari ozon dunia. (Foto: greaners)

Protokol Montreal juga telah mengalami lima kali revisi untuk menyesuaikan target dan jadwal penghapusan zat-zat perusak ozon sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebagai hasil dari Protokol Montreal, produksi dan konsumsi zat-zat perusak ozon telah berkurang lebih dari 90% sejak tahun 1987.

Hal ini telah mencegah penipisan lapisan ozon yang lebih parah dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang juga berkontribusi terhadap pemanasan global.

Baca Juga :  Foto KTP Kamu Jelek, Yuk Simak Cara dan Syarat Ganti Foto KTP dengan Mudah!

Menurut perkiraan, Protokol Montreal telah mencegah lebih dari 2 juta kasus kanker kulit dan jutaan kasus katarak setiap tahunnya.

Lapisan ozon diperkirakan akan pulih kembali ke tingkat tahun 1980 antara tahun 2050 dan 2070.

Protokol Montreal dianggap sebagai contoh kesuksesan kerjasama internasional dalam bidang lingkungan.

Perjanjian ini menunjukkan bahwa dengan adanya kesadaran, komitmen, dan kerjasama, dunia dapat mengatasi tantangan global yang mengancam kehidupan di Bumi.

Baca Juga :  Mitos Kawah Sileri Dieng, Benarkah Jadi Gerbang Antar Dimensi?

Protokol Montreal juga menjadi inspirasi bagi perjanjian-perjanjian lingkungan lainnya, seperti Protokol Kyoto dan Perjanjian Paris, yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi perubahan iklim.

Pada tanggal 16 September setiap tahunnya, dunia merayakan Hari Ozon Internasional sebagai bentuk penghargaan terhadap Protokol Montreal dan upaya-upaya untuk melindungi lapisan ozon.

Baca Juga :  Atlantis dan Silver City: Misteri Kota Hilang yang Menggoda Para Peneliti

Tema peringatan tahun ini adalah “Montreal Protocol: Keeping Us, Our Food and Vaccines Cool”.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan