Indo1.id – Sebagian besar masyarakat Jawa telah lama mengidentifikasi gejala tidak enak badan seperti pegal-pegal, perut kembung, mual, sakit kepala, dan nyeri otot sebagai tanda penyakit masuk angin.
Mereka meyakini bahwa masuk angin terjadi karena banyak angin yang memasuki tubuh.
Alih-alih berkonsultasi dengan tenaga medis, banyak dari mereka memilih solusi alternatif yang dikenal sebagai kerokan.
Kerokan, sebuah praktik tradisional Jawa, masih diyakini oleh banyak masyarakat sebagai metode yang efektif untuk mengatasi masuk angin.
Praktik ini melibatkan penggunaan ujung benda tumpul untuk menggosok permukaan kulit dengan tekanan ringan hingga terbentuknya bintik-bintik merah.
Dipercayai bahwa kerokan dapat membantu mengeluarkan angin yang disebut-sebut sebagai penyebab gejala masuk angin.
Namun, apakah kerokan benar-benar efektif dalam mengatasi masuk angin atau hanya sebuah mitos?
Pendapat berbeda-beda berkembang di kalangan masyarakat dan tenaga medis.
Meskipun banyak yang merasa mendapatkan manfaat dari kerokan, tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa metode ini memiliki efek terapeutik yang signifikan.
Dalam menghadapi masuk angin, penting untuk tetap mempertimbangkan solusi medis yang telah terbukti efektif.
Jika gejala masuk angin berlanjut atau menjadi lebih parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis terkait untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Sebagai penutup, meskipun kerokan adalah bagian dari warisan budaya Jawa yang menarik, keputusan untuk menggunakannya dalam pengobatan harus diambil dengan pertimbangan yang matang.