Indo1.id – Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu adalah sebuah istilah yang sering terdengar dalam dunia pewayangan dan sastra Jawa.
Istilah ini merujuk pada sebuah ajaran atau ilmu rahasia yang berasal dari Tuhan, yang dapat menyelamatkan umat dan dunia semesta dari segala keburukan.
Ajaran ini dianggap sebagai salah satu ajaran tertinggi dalam tradisi Nusantara, yang mengandung makna filosofis dan spiritual yang dalam.
Arti dan Makna Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu
Secara harfiah, arti dari Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu adalah sebagai berikut:
– Sastra: ajaran, ilmu, atau kitab.
– Jendra: milik raja atau Tuhan, agung, tinggi, atau luhur.
– Hayuningrat: kedamaian, keindahan, atau keselamatan umat dan dunia semesta.
– Pangruwating: menjadikan baik, memuliakan, atau meruwat (menyembuhkan).
– Diyu: raksasa, lambang keburukan, ketidaksempurnaan, keserakahan, atau nafsu.
Jadi, Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu dapat diartikan sebagai ajaran agung dari Tuhan yang dapat menjadikan baik dan menyelamatkan umat dan dunia semesta dari raksasa atau keburukan.
Secara filosofis dan spiritual, makna dari Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu adalah sebagai berikut:
– Sastra: ilmu hakikat dan makrifat, yaitu ilmu yang didapat secara rahasia dari Tuhan melalui tirakat (latihan batin), tapa brata (puasa mutlak), laku prihatin (bersabar dalam kesulitan), holwat (menjauhkan diri dari hiruk pikuk dunia), atau uzlah (menyendiri).
– Jendra: ilmu mengenai raja atau Tuhan, yaitu ilmu yang mengantarkan manusia untuk mengenal dirinya yang sebenarnya dan mengenal Tuhannya yang sebenarnya (makrifatul makrifat).
– Hayuningrat: ilmu kedamaian atau keselamatan, yaitu ilmu yang membawa manusia ke dalam keadaan tenang, bahagia, dan sejahtera di dunia dan akhirat.
– Pangruwating: ilmu meruwat atau menyembuhkan, yaitu ilmu yang dapat membebaskan dan menyelamatkan manusia dari segala penyakit, dosa, kesalahan, kekufuran, kesesatan, atau kejahatan.
– Diyu: ilmu mengenai raksasa atau keburukan, yaitu ilmu yang dapat menundukkan dan mengendalikan nafsu atau hawa nafsu yang menjadi sumber segala kejahatan.