Ketut mengatakan bahwa ia sudah 10 tahun lebih meneliti struktur geologi di kawasan Danau Toba, tetapi belum pernah menemukan batuan yang disebut piramid itu.
Ketut menduga bahwa struktur batuan piramid ini mungkin merupakan punden berundak, yaitu tatanan batu yang biasa digunakan sebagai tempat pemujaan leluhur oleh masyarakat di masa lampau.
Ketut juga tidak sepakat bahwa struktur batuan piramid ini mirip dengan Gunung Padang, karena bentuk dan ukuran batuannya berbeda.
Warga lokal yang tinggal di sekitar situs piramid ini selama ini menyebutnya sebagai Bukit A.
Mereka mengatakan bahwa susunan batu itu merupakan peradaban para leluhur yang ditinggalkan begitu saja.
Di samping piramid ini juga terdapat makam-makam yang menjadi tempat peristirahatan warga sekitar.
Situs piramid di Danau Toba ini menjadi sorotan publik karena menghadirkan misteri dan keunikan.
Banyak orang yang penasaran dengan sejarah dan kebudayaan yang terkandung di dalamnya.
Situs ini juga menjadi daya tarik wisatawan yang ingin melihat langsung keajaiban alam dan budaya di Danau Toba.