Polip reproduksi juga berada di bawah kantung gas dan berfungsi sebagai alat kelamin. Polip reproduksi bisa menghasilkan telur atau sperma yang dilepaskan ke air untuk melakukan pembuahan.
Portugese man o’ war tidak bisa berenang sendiri, melainkan mengandalkan angin dan arus laut untuk menggerakkannya.
Portugese man o’ war sering ditemukan di lautan tropis dan subtropis, terutama di Samudra Atlantik dan Samudra Hindia.
Portugese man o’ war juga sering berkumpul dalam kelompok besar yang bisa mencapai ribuan individu.
Sengatan Portugese man o’ war sangat menyakitkan dan bisa menyebabkan luka bakar, lepuh, ruam, demam, mual, pusing, dan syok.
Sengatan Portugese man o’ war juga bisa membunuh ikan dan kadang-kadang manusia. Bahkan, Portugese man o’ war masih bisa menyengat meskipun sudah mati atau terdampar di pantai.
Oleh karena itu, jika Anda melihat Portugese man o’ war di laut atau di pantai, sebaiknya jangan mendekat atau menyentuhnya.
Portugese man o’ war adalah makhluk laut yang cantik tapi mematikan. Meskipun bukan ubur-ubur sejati, Portugese man o’ war memiliki sifat-sifat yang mirip dengan ubur-ubur.
Portugese man o’ war adalah koloni dari banyak hewan kecil yang bekerja sama sebagai satu individu. Portugese man o’ war memiliki sengatan yang sangat berbahaya dan bisa membunuh.
Jadi, hati-hati jika Anda bertemu dengan Portugese man o’ war di laut atau di pantai.