Game ini menampilkan grafik yang minimalis, tapi artistik, dengan warna-warna gelap dan merah yang mencerminkan suasana suram dan darah.
Game ini juga dilengkapi dengan suara-suara yang realistis, seperti ledakan bom, tembakan senjata, tangisan anak-anak, dan doa-doa.
Suara-suara ini membuat pemain merasa seolah-olah berada di tengah-tengah konflik dan perang.
Game ini juga menyertakan beberapa fakta-fakta lapangan yang menunjukkan kenyataan pahit yang dialami oleh warga Palestina.
Game Kontroversial, Tapi Mendapat Apresiasi
Game Liyla The Shadow of War sempat menuai kontroversi karena dianggap sebagai propaganda politik oleh beberapa pihak.