Kembar mayang atau kembang mayang, yang sering ditemui dalam pernikahan Jawa, memiliki bentuk yang sama dan melambangkan penyatuan dua individu dalam wadah rumah tangga.
Janur yang dibentuk dengan berbagai bentuk juga memiliki filosofi tersendiri, mengingatkan akan Tuhan Yang Maha Kuasa atau menyiratkan petuah dari orang-orang di sekitar.
Penting untuk dicatat bahwa penyebutan “kembar mayang” digunakan untuk pasangan yang sama-sama belum pernah menikah, sementara “kembang mayang” digunakan untuk pengantin perempuan yang belum pernah menikah dengan pria yang sudah pernah menikah atau duda.
Dalam semua simbol ini, terkandung harapan untuk perjalanan pernikahan yang suci dan indah.