Indo1.id – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda kawasan Gunung Merbabu di Jawa Tengah belum juga padam. Kobaran api semakin meluas dan mengancam keselamatan warga di sekitar gunung.
Ratusan warga terpaksa dievakuasi dan mengalami krisis air bersih akibat kebakaran.
Kebakaran Gunung Merbabu pertama kali terjadi pada Jumat (27/10/2023) di Desa Sokowolu, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Diduga akibat angin kencang, api meluas hingga kawasan puncak dan merembet ke wilayah Boyolali dan Magelang. Hingga Sabtu (28/10/2023), luas lahan yang terbakar mencapai sekitar 400 hektare.
Salah satu dampak kebakaran adalah rusaknya pipa saluran air bersih yang mengaliri Desa Batur, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Akibatnya, sekitar 1.200 warga di desa tersebut mengalami krisis air bersih. Pemerintah setempat berupaya menyediakan tangki air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga.
Selain itu, sebanyak 91 warga Desa Ngaduman, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang juga dievakuasi ke Balai Desa Batur maupun ke sanak keluarganya.
Evakuasi dilakukan karena warga terganggu oleh asap tebal yang menimbulkan sesak napas dan iritasi mata. Pemerintah juga menyediakan selimut, handuk, dan dapur umum untuk warga pengungsi.