Salah satu mumi yang ditemukan adalah putri dari seorang pendeta tinggi, Ta-de-Isa. Di samping mumi tersebut, para arkeolog menemukan gulungan Kitab Orang Mati yang masih terpelihara dengan baik. Gulungan tersebut berisi mantra-mantra yang ditulis dengan hieroglif, aksara kuno Mesir.
Menurut Sara Cole, asisten kurator di Departemen Kebendaan di Museum J. Paul Getty, gulungan tersebut adalah bentuk “asuransi perjalanan supernatural” bagi orang yang meninggal.
Gulungan tersebut bertujuan untuk membantu roh mengatasi berbagai rintangan dan bahaya yang ada di akhirat, seperti makhluk-makhluk jahat, pengadilan ilahi, dan kegelapan.
Cole juga menjelaskan bahwa gulungan tersebut bukanlah salinan standar dari Kitab Orang Mati, melainkan merupakan pilihan pribadi dari orang yang meninggal.
Orang-orang kaya dan berpangkat tinggi bisa memilih mantra-mantra mana yang ingin dicantumkan dalam gulungan tersebut, sesuai dengan kepercayaan dan harapan mereka.
Selain itu, gulungan tersebut juga harus mencantumkan nama dari orang yang meninggal, agar mantra-mantra tersebut bisa berfungsi dengan baik.