– Tidak ada bukti arkeologis yang menunjukkan adanya hubungan antara Nabi Sulaiman dan Candi Borobudur, baik dari segi lokasi, waktu, maupun gaya arsitektur.
– Tidak ada bukti sejarah yang menunjukkan adanya hubungan antara Nabi Sulaiman dan Kerajaan Mataram Kuno, baik dari segi politik, ekonomi, maupun budaya.
– Tidak ada bukti agama yang menunjukkan adanya hubungan antara Nabi Sulaiman dan agama Buddha, yang merupakan latar belakang pembangunan Candi Borobudur.
– Tidak ada bukti linguistik yang menunjukkan adanya hubungan antara nama Sulaiman dan Sailendra, serta antara Saba dan Wanasaba, yang merupakan hasil dari kesalahan penafsiran dan pemaksaan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Candi Borobudur bukanlah peninggalan Nabi Sulaiman, melainkan peninggalan Dinasti Sailendra dari Kerajaan Mataram Kuno yang beragama Buddha.
Teori yang mengatakan sebaliknya adalah teori yang tidak berdasarkan pada fakta dan logika, melainkan pada khayalan dan spekulasi.