Dengan penuh kesadaran, Dewi Hariti mengembalikan anak-anak yang diculiknya dan mengikuti ajaran Buddha, terutama Dharma Ahimsa (pantang melakukan pembunuhan terhadap makhluk hidup).
Ia juga berjanji untuk melindungi dan menyayangi semua anak di dunia, baik manusia maupun hewan.
Dewi Hariti kemudian meraih gelar Jagatmata, ibu dari seluruh alam. Ia menjadi lambang perlindungan anak-anak dan keluarga.
Ia juga menjadi dewi kesuburan, yang memberkati pasangan yang ingin memiliki anak. Ia menikah dengan Vaisravana, dewa penjaga arah utara dan kekayaan.
Relief Dewi Hariti dan Vaisravana di Candi Banyunibo menunjukkan pengaruh agama Buddha di Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini diduga dibangun pada abad ke-9 atau ke-10 Masehi, sebagai tempat ibadah dan meditasi.
