- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Mitos Gamelan Gangsa Pakurmatan: Gamelan Sakral yang Hanya Dimainkan dalam Upacara Penting dan Khidmat

  • Bagikan
Gamelan Gangsa Pakurmatan, saat di tabuh. (Foto: Kraton Jogja)

Indo1.id – Gamelan adalah salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO.

Gamelan adalah alat musik perkusi yang terdiri dari berbagai instrumen seperti gong, saron, gender, slenthem, gambang, kendang, rebab, siter, suling, dan kemanak.

Gamelan memiliki berbagai ragam dan jenis, tergantung pada daerah asalnya. Salah satu jenis gamelan yang paling terkenal adalah gamelan Jawa, yang memiliki ciri khas laras (tuning) slendro dan pelog, serta gendhing (lagu) yang beragam.

Baca Juga :  Mitos Kepercayaan dan Penggunaan Janur Aren dan Sodo Lanang dalam Tradisi Jawa

Salah satu gamelan Jawa yang paling sakral dan langka adalah gamelan Gangsa Pakurmatan.

Gamelan ini hanya dimiliki oleh Keraton Yogyakarta, dan hanya dimainkan dalam upacara-upacara penting dan khidmat, seperti penobatan Sultan, kelahiran dan khitanan putra atau putri Sultan, pemakaman Sultan, Garebeg, dan Sekaten.

Gamelan ini memiliki sejarah yang panjang dan mitos yang menarik, yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan kepercayaan masyarakat Jawa.

Baca Juga :  Mitos Kayu Tlogosari, Kayu Syetan dari Hutan Kalimantan yang Digunakan dalam Ritual Supranatural

Apa itu Gamelan Gangsa Pakurmatan?

Kata “pakurmatan” berarti “penghormatan”, dengan demikian Gamelan Pakurmatan memiliki maksud sebagai suatu perangkat gamelan untuk penghormatan. Gamelan Pakurmatan terdiri dari empat perangkat gamelan, yaitu:

  • Bagikan