Para ahli menduga bahwa gelas pelangi dibuat dengan cara mencampurkan kaca berwarna yang berbeda dalam keadaan cair, kemudian memanaskannya kembali dengan suhu yang sangat tinggi, sehingga warna-warna tersebut menyatu dan membentuk pola pelangi.
Namun, proses ini sangat sulit dilakukan, karena kaca berwarna yang berbeda memiliki titik leleh yang berbeda pula, sehingga sangat mudah pecah atau meleleh.
Selain itu, gelas pelangi juga harus dipotong dengan sangat hati-hati, agar tidak merusak pola warnanya.
Bukti Kemajuan Teknologi dan Seni Suku Kelt
Penemuan gelas pelangi di Hochdorf memberikan bukti baru tentang kemajuan teknologi dan seni suku Kelt, yang sering dianggap sebagai bangsa barbar dan tidak terpelajar oleh bangsa-bangsa lain pada masa itu.
Suku Kelt adalah sebutan bagi sejumlah suku kuno Eropa Tengah yang memelihara kebudayaan dan bahasa yang termasuk subrumpun bahasa Keltik.
Suku Kelt tersebar hampir ke seluruh benua Eropa, dari Spanyol hingga Laut Hitam, dan memiliki keterampilan tinggi dalam bidang kerajinan logam, perhiasan, dan tekstil.
Situs pemakaman di Hochdorf adalah salah satu contoh dari kebudayaan suku Kelt yang kaya dan kompleks. Situs ini berisi makam dari seorang kepala suku Kelt yang hidup sekitar abad ke-6 SM, yang ditemani oleh berbagai barang-barang mewah, seperti kereta perang, pedang, perisai, cangkir emas, dan gelas pelangi.