Meskipun dikenal dengan sebutan “seribu pintu,” Lawang Sewu sebenarnya tidak hanya berfungsi sebagai kantor kereta api.
Bangunan ini juga digunakan sebagai kantor administratif dan sebagai stasiun listrik sendiri.
Pada masa pendudukan Jepang dan setelahnya, Lawang Sewu dijadikan markas militer dan pusat penyiksaan, membuatnya menyimpan kenangan kelam di masa lalu.
Mitos dan Cerita Seram:
Seiring berjalannya waktu, Lawang Sewu menjadi terkenal dengan kisah-kisah mistisnya.
Mitos-mitos dan cerita seram mengenai Lawang Sewu melibatkan sosok-sosok gaib seperti kuntilanak dan penampakan makhluk tak kasat mata.
Walaupun tak bisa dibuktikan, cerita-cerita ini menambah daya tarik tersendiri bagi para pencari pengalaman supernatural.
Restorasi dan Pembukaan untuk Publik:
Setelah mengalami berbagai peristiwa sejarah dan perubahan fungsi, Lawang Sewu mengalami proses restorasi yang dimulai pada tahun 2004.
Pada tahun 2007, bangunan ini dibuka kembali untuk umum dan menjadi salah satu objek wisata bersejarah yang populer di Semarang.