Sejarah Selat Muria: Dari Jalur Perdagangan Vital hingga Daratan yang Subur, Kini Jadi Viral Kembali!

  • Bagikan
Peta yang membandingkan kondisi Selat Muria dan Sebaran banjir Kudus Demak 2024. (Foto: Twitter @nuruzzaman)

Indo1.id – Selat Muria, yang pernah memisahkan daratan Jawa Tengah dengan Gunung Muria, merupakan bagian penting dari sejarah geologi dan perdagangan di Indonesia.

Pada masa lalu, selat ini adalah jalur transportasi dan perdagangan yang ramai, menghubungkan masyarakat Jawa Kuna dengan pulau-pulau lain.

Namun, sejak abad ke-17, proses sedimentasi yang berkelanjutan telah mengubah selat ini menjadi daratan yang kini dikenal sebagai Kabupaten Kudus, Grobogan, Pati, dan Rembang.

Baca Juga :  Makna Weton Menurut Primbon Jawa 'Memahami Kehidupan Berdasarkan Hari Lahir'

Sejarah Geologi dan Perubahan Selat Muria

Selat Muria menghilang akibat tingginya laju erosi rangkaian perbukitan di selatan selat, yaitu Lajur Perbukitan Kendeng dan Lajur Perbukitan Rembang.

Proses sedimentasi oleh sungai-sungai seperti Tuntang, Serang, dan Juwana menyebabkan pendangkalan dan hilangnya selat ini.

Kondisi Terkini: Apakah Selat Muria Akan Muncul Kembali?

Spekulasi tentang kemunculan kembali Selat Muria sering muncul, terutama kini saat terjadi banjir besar di wilayah Demak-Kudus.

Baca Juga :  Gyeongseong Creature, Serial Horor Netflix yang Menggabungkan Sejarah dan Fantasi

Untuk diketahui bahwa banjir di wilayah Kudus-Demak ini adalah yang terparah sejak 1992. Wilayah yang terdampak banjir diperkirakan 80 persen dari wilayah Demak sendiri(12 kecamatan dari 14 kecamatan).

  • Bagikan