Indo1.id – Jembatan Merah di Condongcatur, Sleman, Yogyakarta, telah lama menyimpan cerita mistis yang menarik perhatian masyarakat setempat.
Meskipun kini sudah tidak difungsikan karena rusak, jembatan ini masih tetap menarik minat dengan kisah-kisah tentang kerajaan gaib dan makhluk halus yang bersemayam di sekitarnya.
Selama beberapa tahun terakhir, Jembatan Merah yang terletak di Padukuhan Soropadan, Condongcatur, tidak dapat digunakan karena kondisinya yang semakin memburuk.
Pemerintah Kabupaten Sleman akhirnya membangun jembatan baru sebagai penggantinya, meninggalkan Jembatan Merah menjadi bagian dari cerita masa lalu.
Meskipun fungsinya telah berakhir, Jembatan Merah tetap menjadi pusat perhatian.
Kisah-kisah mistis tentang jembatan ini telah menjadi bagian dari cerita rakyat, diwariskan dari generasi ke generasi.
Diceritakan bahwa jembatan ini adalah tempat berkumpulnya berbagai jenis hantu dan makhluk gaib, menjadikannya sebagai sarang kerajaan gaib yang menyeramkan.
Asal-usul nama “Jembatan Merah” juga menjadi perbincangan menarik.
Menurut Warga Padukuhan Soropadan, Condongcatur, nama itu dipilih oleh warga sekitar karena warna cat jembatan yang memang merah. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pelaporan alamat, mengingat jembatan tersebut merupakan titik referensi penting bagi masyarakat sekitar.
Namun, kepopuleran Jembatan Merah tidak hanya karena warna catnya yang mencolok.
Cerita mistisnya yang tersebar luas di kalangan masyarakat, termasuk para mahasiswa, menjadi daya tarik tersendiri.