Dalam tradisi kejawen, menutup sumur dianggap sebagai tindakan yang dapat mengakibatkan kehilangan rezeki dan kemunduran ekonomi bagi pemilik rumah.
Sumur bukan hanya sebagai sumber air, tetapi juga simbol kesuburan dan keberkahan.
Bahkan, sumur juga memiliki peran sosial yang penting dalam masyarakat Jawa. Sumur yang dibangun di luar rumah sering kali menjadi milik bersama yang dipakai oleh tetangga sekitar.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sumur dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari dan juga sebagai sarana solidaritas antarwarga.
Dengan berbagai makna dan kepercayaan yang melingkupi sumur, tidak mengherankan jika banyak masyarakat yang tetap memelihara dan menghormatinya sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Meskipun zaman terus berubah, mitos tentang sumur tetap bertahan dan menjadi bagian dari warisan budaya yang kaya di Indonesia.