Kepercayaan ini konon berasal dari berbagai sumber:
- Pengaruh Islam: Dalam Islam, bulan Muharram adalah bulan yang dihormati dan dianjurkan untuk lebih banyak beribadah. Beberapa kalangan menganggap bahwa menggelar pernikahan dalam bulan ini tidak sesuai dengan nuansa kesakralannya.
- Kepercayaan Kejawen: Dalam tradisi Kejawen, bulan Suro adalah waktu untuk melakukan ritual spiritual dan tirakat (laku prihatin). Menyelenggarakan acara besar seperti pernikahan dikhawatirkan akan mengundang energi negatif.
- Sejarah Kerajaan Mataram: Beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwa bulan Suro sering digunakan sebagai momen untuk peperangan atau pertapaan raja-raja Jawa. Oleh karena itu, masyarakat menghindari kegiatan perayaan besar di bulan ini.
Mitos dan Akibat Jika Melanggar
Banyak mitos yang berkembang di masyarakat mengenai akibat jika seseorang menikah di bulan Suro, di antaranya:
- Rumah tangga akan sering mengalami pertengkaran.
- Pasangan akan mengalami kesialan atau musibah.
- Salah satu pasangan akan mengalami kematian dini.
- Rezeki dalam rumah tangga akan seret.
Kepercayaan ini membuat sebagian besar orang Jawa menghindari pernikahan di bulan Suro. Bahkan, banyak pasangan memilih menunda pernikahan mereka meskipun semua persiapan telah matang.
Perspektif Modern dan Pandangan Agama
Dalam perspektif modern, larangan menikah di bulan Suro lebih banyak dipandang sebagai mitos yang tidak memiliki dasar ilmiah.
Sejumlah akademisi dan tokoh agama menilai bahwa kepercayaan ini merupakan bagian dari tradisi turun-temurun yang tidak perlu dijadikan patokan utama dalam menentukan hari pernikahan.
Dari sudut pandang agama Islam, tidak ada larangan dalam Al-Qur’an maupun hadis yang menyatakan bahwa menikah di bulan Muharram tidak diperbolehkan.
Justru, Islam menekankan bahwa pernikahan adalah ibadah yang baik dilakukan kapan saja, selama tidak bertentangan dengan syariat.
Selain itu, banyak pasangan modern yang membuktikan bahwa menikah di bulan Suro tetap membawa kebahagiaan dan keberuntungan, asalkan rumah tangga dibangun dengan komitmen, kerja sama, dan doa.
Kesimpulan
Mitos larangan menikah di bulan Suro merupakan kepercayaan yang telah mengakar dalam budaya Jawa.