Mitos Batu Ratapan Angin Dieng: Kisah Cinta Terkutuk yang Membeku dalam Batu

  • Bagikan
Batu Tatapan Angin Dieng. Foto: Pinterest.

Indo1.id – Dieng, sebuah wilayah yang kaya akan sejarah dan mitos, menyimpan salah satu tempat wisata yang penuh misteri, yakni Batu Ratapan Angin.

Terletak di Dataran Tinggi Dieng, batu ini bukan hanya sekadar rumpun bebatuan biasa, tetapi juga menyimpan kisah tragis dari masa lalu yang terpatri dalam bentuk mitos yang menarik.

Menurut cerita yang beredar secara turun temurun di masyarakat setempat, Batu Ratapan Angin merupakan hasil kutukan bagi sepasang kekasih yang terjerat dalam jalinan asmara terlarang.

Baca Juga :  Mitos di Balik Kecelakaan di Jalan Raya, Antara Kepercayaan dan Kewaspadaan

Konon, batu ini adalah wujud dari seorang pria dan wanita yang tersiksa karena dosa selingkuh yang mereka lakukan.

Perjalanan menuju Batu Ratapan Angin bukanlah hal yang sulit.

Dapat ditempuh dalam waktu sekitar satu jam dari Wonosobo, perjalanan ini menawarkan pemandangan yang memikat, melalui kawasan wisata Candi Dieng Telaga Warna hingga bukit-bukit yang memikat di sekitarnya.

Baca Juga :  Love Alarm, Sebuah Kisah Cinta di Era Ada Aplikasi Pendeteksi Perasaan!

Legenda yang melingkupi Batu Ratapan Angin bermula dari kisah seorang pangeran dan seorang perempuan yang seharusnya menjadi pasangan sah.

Namun, cinta terlarang merekapun menjadi buah terlarang saat sang perempuan tergoda oleh rayuan seorang lelaki lain.

Ketika sang pangeran mengetahui pengkhianatan ini, kemarahan dan kesedihan melanda hatinya.

Dalam kemarahannya, sang pangeran yang mahir dalam ilmu angin puting beliung mengutuk pasangan selingkuh tersebut.

Baca Juga :  Mitos Candi Arjuna di Dieng: Kisah Cinta, Kekuasaan, dan Pengorbanan

Kutukan itu membekukan mereka dalam wujud batu yang terpahat dalam pose menyayat hati.

Hingga kini, Batu Ratapan Angin menjadi saksi bisu dari kisah cinta terkutuk tersebut.

  • Bagikan