Dia menolak untuk menyebutkan partai mana seperti yang dia katakan. Namun, dia mengatakan, orang itu menolak tawaran partai pasalnya diharuskan membayar uang kontribusi.
“Karena dia memang orang profersional ya itu tentu against dari pada esensi dari hati nuraninya, dia tidak mau. Kalau dia mau, dia bisa, karena diminta uang pun dia tidak punya, karena dia seorang profesional, keahliannya memang dibutuhkan oleh presiden,” papar Humphrey.
Humphrey juga menyebut, tidak menutup kemungkinan praktik seperti itu juga terjadi ke calon menteri lainnya. Dia berharap partai politik mampu berbenah dengan cara rekrutmen yang transaksional.
“Tapi kalau terjadi seperti ini kemungkinan bisa terjadi dengan yang lain kan. Jadi praktik semacam ini sudah jadi preseden. kita enggak tahu. Kebetulan itu teman saya,” tutur dia.(tw/i1) sumber berita: Liputan6