Ada 5 Versi Niat Puasa Ramadhan, Mana Yang Sah? Ini Penjelasanya, Simak!

  • Bagikan
Ada 5 Versi Niat Puasa Ramadhan, Mana Yang Sah? Ini Penjelasanya, Simak!.( Foto: Pixabay)

indo1.id – Melafalkan niat menjadi salah satu kunci suksesnya puasa di bulan ramadhan nanti.

Bahkan niat menjadi salah satu syarat sah puasa ramadhan nanti, itu sebabnya kamu harus menghafalkan niat puasa.

Ada beberapa macam niat puasa ramadhan yang dibaca oleh kebanyakan masyarakat muslim.

Untuk mengetahui niat puasa mana yang sah, simak ulasan berikut.  

Baca Juga :  THR untuk PNS Pusat, TNI dan Polri Terbayarkan Hingga Rp 11,47 Triliun

1. Menggunakan Ramadhana dan Sanati

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘anan adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihissanati lillāhi ta‘ālā

Artinya,
“Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”

Kata “Ramadhana” dianggap sebagai mudhaf ilaihi sehingga diakhiri dengan fathah yang menjadi tanda khafadh atau tanda jarrnya.

Baca Juga :  Jadi Waketum PSSI, Zainudin Amali Mundur dari Menpora? Simak Ceritanya!

Sedangkan kata “sanati” diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr dengan alasan lil mujawarah.

2. Menggunakan Ramadhana dan Sanata

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِ السَّنَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanata lillāhi ta‘ālā

Artinya,
“Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”

Baca Juga :  Sahabat Ganjar Deklarasi Serentak di 50 Kota, Dukung Ganjar Maju di Pilpres 2024

Kata “Ramadhana” dianggap sebagai mudhaf ilaihi sehingga diakhiri dengan fathah yang menjadi tanda khafadh atau tanda jarrnya.

Sedangkan kata “sanata” diakhiri dengan fathah sebagai tanda nashab atas kezharafannya.

3. Menggunakan Ramadhani dan Sanati

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan