Sementara itu, Ade Armando merupakan sosok yang kerap mengkritik, termasuk mencemooh, Anies lewat media sosialnya. Oleh karena itu, itu Ade dianggap sebagai sosok kontroversial.
Efriza menambahkan, bergabungnya Ade membuat PSI kehilangan ciri khas sebagai partai anak muda dengan ide-ide segar. Kehadiran Ade justru membentuk persepsi bahwa PSI semakin banyak diisi orang-orang kontroversial semata.
“Bahasa anak sekarang, 11 dan 12-lah antara Ade Armando dan Giring Ganesha selaku Ketua Umum PSI. Sama-sama sibuk berkomentar, kritik sini-kritik sana, tapi tanpa ide-ide segar dan cerdas,” ujar Dosen Ilmu Pemerintahan di Universitas Sutomo, Serang, Banten itu.