“Ini merupakan pencapaian yang cukup signifikan bagi kita, meski belum 100%, tetapi sudah pecah telur,” ujar Gus Yaqut.
Selama bertahun-tahun, konsumsi bahan makanan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi tidak berasal dari Indonesia. Sebagai contoh, nasi diambil dari Thailand atau Vietnam, ikan dari Filiphina, daging dari Brasil, atau bumbu masak dari India. Namun, Kemenag dan Kemendag telah bekerja sama untuk memasukkan komoditas makanan dari Indonesia ke Arab Saudi.
Menurut Gus Yaqut, pemerintah akan meluncurkan produk makanan pertama untuk jemaah haji di Tanah Suci pada pekan depan.