Indo1.id – BMKG) memprediksi bahwa hilal 1 Syawal 1444 Hijriah tidak akan terlihat saat pelaksanaan rukyatul hilal atau metode penetapan awal Syawal pada Kamis (20/3/2023) mendatang.
Menurut Deputi Bidang Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi, ketinggian hilal di Indonesia pada saat matahari terbenam pada 20 April 2023 berkisar antara 0,75 derajat sampai 2,36 derajat, sedangkan elongasi atau jarak sudut bulan dan matahari di langit berkisar antara 1,48 derajat sampai dengan 3,06 derajat.
Kriteria yang disepakati oleh MABIMS atau Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura, imkanur rukyah dianggap telah memenuhi syarat apabila posisi hilal telah mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Karena dua kriteria tersebut belum terpenuhi, BMKG memperkirakan bahwa pemerintah akan memutuskan Lebaran 2023 atau Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023, berbeda satu hari dengan 1 Syawal yang ditetapkan Muhammadiyah.
BMKG meminta masyarakat untuk menunggu pengumuman resmi dari pemerintah terkait penetapan Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1444 Hijriah.
