Indo1.id – Warga Jakarta merespons rencana kenaikan tarif Transjakarta pada jam sibuk yang diusulkan oleh Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ).
PT Transjakarta, operator layanan bus tersebut, melakukan survei melalui akun Twitter resminya untuk meminta masukan dari masyarakat terkait kenaikan tersebut.
Namun, mayoritas masyarakat yang memberikan tanggapan tidak setuju dengan usulan kenaikan tarif Transjakarta.
Mereka menyatakan bahwa kenaikan tarif tersebut akan memberatkan masyarakat kalangan menengah ke bawah dan tidak diimbangi dengan fasilitas keamanan dan kenyamanan di Transjakarta.
Sejumlah warga yang ditemui di Halte CSW, Jakarta Selatan mengatakan bahwa armada bus Transjakarta masih kurang di jam sibuk, sehingga seringkali terjadi keterlambatan dan penumpukan. Oleh karena itu, mereka berharap PT Transjakarta dapat menambah armada bus di jam sibuk, daripada menaikkan tarif.
Namun, ada juga sebagian warga yang tidak keberatan dengan kenaikan tarif asalkan fasilitas layanan tetap ditingkatkan. Sejauh ini, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyampaikan bahwa survei tersebut akan menjadi bahan evaluasi pihaknya.
Dengan demikian, rencana kenaikan tarif Transjakarta masih menjadi bahan diskusi dan evaluasi yang akan melibatkan pihak-pihak terkait dan masyarakat Jakarta.