“Jangan sampai selebrasi 93 tahun ini, yang tentu lebih tua dari kemerdekaan, hanya menjadi euforia ulang tahun saja. Akan tetapi, saya sampaikan justru ini harus menjadi perhatian kita kepada sepak bola,” terang Erick Thohir dikutip instagramnya @erickthohir, Sabtu 15 April 2023.
Menteri BUMN itu meyakini betul jika semua orang ikut membantu perkembangan sepak bola nasional, termasuk para legenda Timnas, maka sepak bola nasional akan terus meningkat. Hal ini terlihat dari dua bulan terakhir ini dimana Timnas Indonesia terus mengalami peningkatan ranking FIFA.
“Untuk yang lainnya saya rasa kalau kita melihat 10 prestasi terakhir kita tidak pernah di bawah ranking 150. Nah, ini baru dua bulan sudah ke-149, artinya apa? Kalau kita kerja lebih giat lagi, potensinya luas,” sambung Erick.
“Tinggal bagaimana kita kompak, kita bersatu, ini bukan kerja individu, ini kerja sama sama, supaya kita memastikan timnas kita bisa juga dapat peringkat yang lebih baik,” tegas Erick Thohir.
Dikatakan Erick Thohir, PSSI akan mencari solusi terbaik untuk para pencetak sejarah di sepak bola Indonesia. Bahkan, Erick Thohir berjanji akan mencari jalan keluar agar para pencetak sejarah dalam sepak bola Indonesia bisa hidup lebih layak ke depan.
“Semoga yang sudah memberikan prestasi untuk Indonesia bisa tetap hidup layak di hari tua. Hari ini, hari yang penuh sejarah. Kepastian kesejahteraan yang mengibarkan bendera merah putih Ini kadang-kadang terabaikan. Inilah salah satu PR kita. Saya berjanji, saya dan kepengurusan akan mencari jalan keluar buat bapak ibu yang hadir,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, PSSI punya cara unik dalam memperingati HUT ke-93. PSSI menggelar acara buka puasa bersama dengan para mantan pemain dan legenda Timnas Indonesia.
Sebanyak 17 nama mantan pemain dan legenda Timnas Indonesia hadir dalam peringatan HUT ke-93 PSSI. Mereka adalah Dede Sulaeman, Harry Tjong, Sutan Harhara, Suaeb Rizal, Robbi Binur, Warta Kusuma, dan Dudung Abdulah. Selain itu juga tampak hadir Alex Pulalo, Suapri, Yudo Hadyanto, Roni Paslah, Risdianto, Oyong Riza, Yohanis Auri, Muhardi, dan Junaedi Abdillah.