“Ada bukti bahwa daerah-daerah itu mungkin akan mengalami gelombang panas yang besar dan mereka tidak siap untuk itu,” tutur profesor ilmu atmosfer di University of Bristol, Dann Mitchell, dikutip Kamis (27/4/2023).
Menurut Mitchell, Afghanistan adalah negara yang berisiko paling tinggi. Sebab, masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi saat ini mampu menimbulkan kesulitan besar bagi negara di Asia Selatan itu. Ia menilai, dampak yang dialami Afghanistan akan memburuk bila potensi rekor panas ekstrem terjadi.
“Afghanistan sedang berjuang dengan masalah sosial dan ekonomi yang mengerikan. Selain itu, Afghanistan juga mengalami pertumbuhan populasi yang semakin terekspos pada masalah sumber daya yang terbatas,” terang laporan studi tersebut.