Indo1.id – Cabai (Capsicum SP) adalah tanaman asli Amerika Selatan yang telah lama digunakan oleh suku Indian sebagai bumbu masakan.
Sebelum menanam, tanah harus diolah dengan baik untuk membuat strukturnya menjadi gembur dan stabil untuk menunjang pertumbuhan akar tanaman.
Pertama-tama, lahan harus digenangi selama sehari semalam sebelum dibajak, kemudian dikeringkan dan digaru selama 5-7 hari.
Setelah tanah siap, pengapuran harus dilakukan untuk menaikkan pH dan menambahkan unsur hara Calsium (Ca) dan Magnesium (Mg). Kebutuhan Kapur tergantung pada tingkat keasaman tanah. Untuk pH <5, diperlukan 5-10 ton kapur per hektar, sedangkan untuk pH> 6, 1-4 ton kapur per hektar sudah cukup.
Pemupukan diperlukan untuk menambahkan unsur hara makro dan mikro yang diperlukan oleh tanaman, seperti N, P, K, Ca, S, C, H, Mg, Fe, B, Zn, Cu, dan Mo. Pupuk diberikan melalui akar atau daun, dengan pupuk kandang (organik) sebanyak 100%, pupuk buatan (anorganik) sebanyak 40%, dan nematisida furadan diberikan 7-10 hari sebelum menanam.
Setelah persiapan tanah selesai, mulsa plastik hitam-perak atau mulsa jerami sebanyak 5 ton/ha dapat dipasang. Lubang tanaman dengan diameter 10 cm juga harus disiapkan sebelum menanam.
Sebelumnya, persemaian harus dilakukan dengan media campuran tanah, pupuk kandang atau kompos, pupuk an-organik, dan kapur.
Benih cabai direndam dalam larutan fungisida selama 12 jam sebelum ditanam dalam media persemaian. Perawatan persemaian terdiri dari penyiraman, pengaturan cahaya, dan pemberantasan hama dan penyakit.
Setelah bibit berumur 18-25 hari, bibit dapat dipindahkan ke lapangan untuk ditanam dengan jarak tanam yang dianjurkan sekitar 60 x 50 cm, 60 x 70 cm, atau 70 x 70 cm. Jika ada bibit atau tanaman muda yang mati, penyulaman harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas tanaman.