Tutorial Membuat Pupuk Organik Cair Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman

  • Bagikan
π‘‡π‘’π‘‘π‘œπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘™ π‘€π‘’π‘šπ‘π‘’π‘Žπ‘‘ π‘ƒπ‘’π‘π‘’π‘˜ π‘‚π‘Ÿπ‘”π‘Žπ‘›π‘–π‘˜ πΆπ‘Žπ‘–π‘Ÿ π‘ˆπ‘›π‘‘π‘’π‘˜ π‘€π‘’π‘›π‘–π‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘‘π‘˜π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Žπ‘Žπ‘› π‘‡π‘Žπ‘›π‘Žπ‘šπ‘Žπ‘› (πΌπ‘›π‘“π‘Žπ‘Ÿπ‘š π‘“π‘œπ‘‘π‘œ)

2. Tambahkan 10 gram micin atau sekitar dua sendok makan ke dalam ember. Aduk hingga tercampur merata.

3. Selanjutnya, tambahkan 100 ml molase atau tetes tebu ke dalam campuran telur dan micin. Jika tidak memiliki molase, gula jawa yang sudah dicairkan dapat digunakan sebagai pengganti. Aduk hingga semua bahan tercampur merata.

4. Masukkan 200 ml EM4 ke dalam campuran tersebut agar proses fermentasi lebih cepat. Aduk hingga semua bahan tercampur merata.

5. Tambahkan 1 liter air kelapa ke dalam campuran dan aduk hingga tercampur sempurna. Jika tidak ada air kelapa, air bekas cucian beras dapat digunakan sebagai pengganti.

6. Ambil toples atau wadah kedap udara yang sudah disiapkan sebelumnya. Masukkan campuran ke dalam toples dan tutup rapat agar udara tidak masuk. Meskipun begitu, toples harus dibuka sesekali untuk mengurangi gas pada pupuk.

Baca Juga :  Tips MerawatΒ Adenium, Dijamin Terus Berbunga dan Selalu Sehat!

7. Simpan pupuk organik cair di tempat gelap selama 2 minggu agar fermentasi berhasil. Jika tidak ada busa dan bau pupuk seperti tapai, berarti proses fermentasi telah selesai.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan