- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Eksotisnya Desa Wae Rebo NTT, Masih Murni Dengan Adat dan Istiadatnya! Wajib Dikunjungi!

  • Bagikan
Desa Wae Rebo NTT . (Dok. @waerebo)

Indo1.id – Begitu banyak destinasi wisata yang ada di Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Seperti desa satu ini, desa yang dijuluki sebagai ”desa di atas awan”.

Wae Rebo, begitulah orang mengenalnya. Wae Rebo  berada di Kampung Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Desa ini terletak di ketinggian 1.200 mdpl dan dikelilingi beberapa bukit yang berjajar seperti memagari desa sehingga terkesan bahwa desa ini terisolasi.

Lokasi yang tersembunyi tak lantas membuat desa ini sepi pengunjung. Sebaliknya, banyak wisatawan yang rela melancong jauh-jauh untuk menikmati keindahan setiap sudut Desa Adat Wae Rebo.

Kekayaan alam dan pemandangan di Desa Wae Rebo tidak dapat diragukan lagi. Desa ini dikelilingi hamparan rumput hijau dengan pemandangan gunung yang dipenuhi pepohonan hijau juga tertutup kabut yang begitu indah sangat memanjakan mata.

Tentu banyak sekali spot foto juga panorama yang indah dari Desa Wae Rebo.

Desa ini hanya memiliki 7 rumah adat berbentuk lumbung kerucut yang disebut Mbaru Niang. Inilah yang menjadi ikon utama Wae Rebo.

Baca Juga :  Situs Sejarah Candi Promasan Dan Sendang Pengilon.

Rumah adat Mbaru Niang tersusun mengitari batu melingkar yang dinamakan compang sebagai titik pusatnya. Compang merupakan pusat aktivitas warga untuk mendekatkan diri dengan alam, leluhur, dan Tuhan.

Arsitektur Mbaru Niang mengandung filosofi dan mencerminkan kehidupan sosial masyarakat Wae Rebo.

Rumah tradisional ini merupakan wujud keselarasan manusia dengan alam serta merupakan cerminan fisik dari kehidupan sosial Suku Manggarai.

Suku Manggarai meyakini lingkaran sebagai simbol keseimbangan, sehingga pola lingkaran ini diterapkan hampir di seluruh wujud fisik desa, dari bentuk kampung sampai rumah-rumahnya.

Desa Wae Rebo pernah menerima Top Award of Excellence dari UNESCO dalam UNESCO Asia Pacific Heritage Awards 2012, yang diumumkan di Bangkok pada 27 Agustus 2012.

Desa ini dikelilingi oleh pegunungan yang indah serta Hutan Todo yang rindang serta kaya akan vegetasi. Di hutan ini, kita dapat menemukan anggrek, berbagai jenis pakis, serta mendengar kicauan merdu dari beragam burung yang membuat suasana menjadi semakin ceria.

Harus diingat ya, tidak ada jangkauan seluler di desa ini, dan listrik hanya tersedia dari pukul 6 hingga 10 malam. Udaranya juga relatif dingin, apalagi di musim kemarau.

Baca Juga :  Pulau Bintan Kepulauan Riau, Menjadi Wisata Terkemuka Di Indonesia.

Perjalanan menuju Desa Wae Rebo tidak mudah, karena wisatawan akan menempuh perjalanan sekitar enam kilometer (km) dari Desa Dintor ke Desa Denge dengan menyewa motor atau mobil.

Setelah itu dari Desa Denge dilanjutkan dengan melakukan pendakian selama kurang lebih tiga jam. Nanti kamu akan melewati daerah terpencil dengan dikelilingi pemandangan hutan dan juga menyeberangi sungai serta melintasi beberapa jurang.

Perjalanan yang begitu panjang itu terbayarkan oleh keindahan alam dan udara sejuk juga pemandangan gunung yang dipenuhi hijaunya pepohonan di Desa Wae Rebo.

Jika ingin merasakan menjadi bagian dari masyarakat Desa Wae Rebo, kamu dapat menginap di salah satu rumah warga dengan fasilitas memadai dan juga akan di suguhkan makanan khas Desa Wae Rebo.

Berikut rekomendasi dan beberapa tips saat berwisata ke Desa Wae Rebo.

1. Membawa makanan atau juga cemilan untuk berjaga-jaga jika kamu tidak cocok dengan makanan yang disuguhkan
2. Membawa 1 liter atau 1 botol besar air mineral untuk perjalanan saar mendaki, namun ditengah perjalan kamu juga akan menemukan sumber mata air yang dapat diminum.
3. Membawa jas hujan karena saat mendaki sering terjadi hujan
4. Membawa obat-obatan pribadi
5. Membawa jaket yang tebal karena di Desa Wae Rebo sangat dingin
6. Disarankan menggunakan sandal atau sepatu gunung saat mendaki
7. Kamu bisa membawa mainan atau cemilan untuk diberikan atau bermain Bersama anak-anak yang ada di pedesaan tersebut

Baca Juga :  Hotel Murah di Lampung Nyaman dan Terjangkau

Berikut Tarif yang perlu kamu siapkan saat mengunjungi Desa Wae Rebo:

1. Biaya masuk dikenakan tarif Rp 225 ribu/orang. Fasilitas yang didapat yaitu makan pagi atau siang dan juga makan malam ditambah minuman penyambut seperti kopi atau teh
2. Biaya masuk ditambah menginap dikenakan tarif Rp 325 ribu/orang. Fasilitas yang didapat yaitu makan pagi atau siang dan juga makan malam ditambah minuman penyambut seperti kopi atau teh. Wisatawan juga sudah disiapkan kasur lipat dan selimut.
3. Pemandu wisata dikenakan tarif Rp 250 ribu/orang
4. Sewa motor dikenakan tarif sekitar Rp 75ribuan/hari
5. Sewa mobil dikenakan tarif sekitar Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta/hari

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan