Laporan ini juga mengungkapkan bahwa empat dari lima karyawan di Indonesia berencana untuk memanfaatkan AI tidak hanya untuk pekerjaan administratif (84 persen), tetapi juga untuk pekerjaan analitis (87 persen) dan aspek kreatif dalam pekerjaan mereka (84 persen).
Namun, Microsoft juga menyampaikan bahwa pemimpin di Indonesia memiliki pandangan 3,6 kali lebih positif tentang manfaat AI di tempat kerja, yakni meningkatkan produktivitas, bukan mengurangi jumlah karyawan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata global yang hanya sebesar 1,9 kali.
Microsoft menyampaikan, bahwa setiap karyawan memerlukan keterampilan AI. Sebanyak 61 persen pegawai di Indonesia mengatakan bahwa saat ini mereka tidak memiliki kapabilitas yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.