PDIP: Anies Harus Minta Maaf Salah Baca Data Jalan Era SBY vs Jokowi

  • Bagikan
𝐴𝑛𝑖𝑒𝑠 π»π‘Žπ‘Ÿπ‘’π‘  π‘€π‘–π‘›π‘‘π‘Ž π‘€π‘Žπ‘Žπ‘“ π‘†π‘Žπ‘™π‘Žβ„Ž π΅π‘Žπ‘π‘Ž π·π‘Žπ‘‘π‘Ž π½π‘Žπ‘™π‘Žπ‘› π‘†π΅π‘Œ 𝑣𝑠 π½π‘œπ‘˜π‘œπ‘€π‘–. (πΈπ‘˜π‘œπ‘›π‘œπ‘šπ‘– 𝑏𝑖𝑠𝑛𝑖𝑠 π‘“π‘œπ‘‘π‘œ)

Guru Besar Universitas Kristen Indonesia (UKI) itu pun merasa aneh Anies Baswedan sampai saat ini belum meminta maaf karena salah membaca data. “Aneh melihat dia berbicara tentang bertukar pikiran ketika datanya sendiri salah, dan tidak ada permintaan maaf,” tambahnya.

Baca pernyataan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di halaman berikutnya.

Simak video ‘Pernyataan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Perbandingan Pembangunan Jalan Anies antara Jokowi dan SBY’:

PUPR Menyatakan Anies Salah Membaca Data BPS
Anies Baswedan mengkritisi pembangunan infrastruktur jalan pada masa kepemimpinan Jokowi dengan alasan kalah dengan pembangunan pada masa Presiden RI ke-6, SBY. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hedy Rahadian menyatakan Anies salah mengartikan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Baca Juga :  Penangkapan Jhonny G Plate Akan Bikin Hubungan Jokowi dan Surya Paloh Rumit dan Runcing!

“Nah, bukan begitu. Data BPS itu kan perubahan status, bukan pembangunan jalan. Artinya, jumlah kilometer yang menjadi kewenangan jalan nasional bertambah dengan jumlah tertentu,” kata Hedy kepada wartawan di Kompleks Senayan, Jakarta, pada Rabu, 24 Mei 2020.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan