Syarief menilai bahwa cawe-cawe berkonotasi negatif dan menunjukkan adanya kekhawatiran atau kepentingan tertentu dari pihak istana. Ia mempertanyakan tujuan dan dampak dari cawe-cawe tersebut.
“Kalau sekarang presiden mengatakan cawe-cawe dalam konotasi positif, itu hanyalah bahasa. Yang jelas cawe-cawe itu konotasinya negatif,” kata Syarief.
“Kita tidak tahu apakah cawe-cawe itu melanggar atau tidak. Tapi justru karena itulah kita mempertanyakan kenapa presiden mesti cawe-cawe. Menjadi pertanyaan juga apa yang perlu dikhawatirkan sehingga presiden harus cawe-cawe,” tambahnya.
Syarief berharap bahwa Jokowi dapat menghormati hak konstitusional setiap calon untuk maju dalam Pilpres 2024. Ia juga berharap bahwa Jokowi dapat menghargai program-program pembangunan yang telah dilakukan oleh presiden-presiden sebelumnya dan tidak merasa perlu untuk melanjutkannya sendiri.