Seiring berjalannya waktu Verrel menyadari bahwa ucapan sang mama yang tidak mau punya menantu malas ada benarnya.
Ia merasa dalam memilih calon pendamping hidup bukan hanya melihat dari segi fisik.
Menurutnya, mencari pendamping hidup harus yang bisa diajak berkomunikasi nyambung terkait masalah apapun.
“Niatnya baiklah cuma semakin ke sini aku sadar bahwa ya yang paling penting ya kayaknya bukan looks. Bukan kayak status or like whatever gitu ya. Tapi ya kayak teman hidup sih ya. Kayak nya yang aku lihat jadi someone yang kayak kita bisa share apapun masalah kita,” paparnya.
Verrel Bramasta berpikiran demikian karena dalam pandangannya saat sudah menua bersama yang terpenting adalah hal itu.
“Ujung-ujungnya kalau udah tua nanti yang kayak aku lihat. Nenek-nenek kakek-kakek yang mereka lihat udah bukan gairah lagi, udah bukan uang lagi tapi ya each others company aja yang penting,” tandasnya.